Senin, 27 Juni 2011

Golden Wing - Senyum Harapan - 1975














Senyum Harapan download
Gadis Kota Musi download
Masa Masa Lalu download
Taman Ria download
Purnama Rindu download
Selamat Tinggal Kota Medan download
Ayah download
Berilah Kebenaran download
Tamasja download
Hari Yang Mulia download
Minggu, 26 Juni 2011

The Crabs - 1973



















Cover utk pemanis album

  • Gadis Berita
  • Hei Hei Hayo Hayo
  • Jalan Hidupku
  • Kata Cinta
  • Sebelum Kau Pergi
  • Semua Gembira
  • Sepanjang Jalan Kenangan
  • Tampak Siring

The Crabs


Band ini berasal dari keluarga terpandang.Markasnya di Jalan Cendana,di kediaman presiden Soeharto.Betul,The Crabs adalah band yang dibentuk putera pak Harto Bambang Trihatmodjo Soeharto pada awal tahun 70-an.Awalnya Bambang masih terlibat sebagai pemain bass.Namun kemudian,akhirnya Bambang hanya mencantumkan namanya sebagai pimpinan band yang tertera di sampul kasetnya.


The Crabs era Remaco terdiri atas Ade Anwar (vokal,drums),Frieke Supit (bass),Tommy (keyboards) dan almarhum Dadyamiarsa (gitar).
Mereka memainkan musik pop.Lagu andalan di album ini adalah "Duri dan Cinta" yang ditulis oleh Dadyamiarsa.

Pada sekitar 1973-1974 lagu ini sempat ngetop,dan diputar diberbagai radio swasta.Ini prestasi bagus,karena pada zaman itu industri musik tengah dikuasai oleh 5 band besar seperti Koes Plus,Panbers,The Mercy's,D'lloyd dan Favorites Group.

Ada 2 lagu di album ini merupakan karya Is Haryanto,drummer Favorites Group yaitu "Sepanjang Jalan Kenangan" dan "Sebelum kau Pergi",yang juga dipopulerkan penyanyi wanita Tetty Kadi.

Oscar Harris

Penyanyi kelahiran Suriname OSCAR HARRIS bisa dibilang sebagai penyanyi Internasional yang paling sukses merilis album berbahasa Indonesia.

Di era 70'an namanya sangat melambung dengan hits-hits antara lain TRY A LITTLE LOVE, SOLDIER PRAYER, SINCE I MEET YOU BABY atau hits terbesarnya SONG FOR THE CHILDREN.

Kepopulerannya bukan hanya di Eropa, tapi juga sampai ke Asia dan bahkan Amerika. Barangkali karena kepopulerannya inilah yang membuat produser Indonesia akhirnya bisa membuat Oscar rekaman di Indonesia.

Rekaman pertamanya sangat sukses dengan lagu SENDY yang diciptakan RINTO HARAHAP. Oscar memang luar biasa, pronunciation Indonesia-nya nyaris sempurna ketika menyanyi. Sukses album pertama lalu berlanjut di album kedua ini.
Kembali mengandalkan karya Rinto, Oscar mencetak hits berjudul OH TUHAN.

Sukses ini membuatnya sangat mencintai Indonesia, tapi sejak awal 80'an seiring popularitasnya yang semakin memudar, kiprahnya tidak terdengar lagi

C' Blues

Mendengar nama grup C'Blues sekitar tahun 70-an, seakan-akan membawa kita akan pengaruh musik blues yang kala itu sedang memasuki dunia musik Indonesia. Terlebih lagi dengan eksisnya sang ikon blues, John Mayall dan Blues Breaker, serta beberapa nama lain yang membawa gaung musik blues lebih keras bergema, seperti yang dimainkan oleh Chiken Shack, Livin Blues dan Cuby+Blizzard.
Padahal nama C'Blues sendiri sebenarnya diambil dari bahasa Sunda seblu yang berarti 'tidah rapi/kumal'. Namun diplesetkan menjadi C'Blues agar lebih terdengar kebarat-baratan dan keren. Grup ini didirikan di Bandung sekitar awal tahun 60-an. Di antara para pendirinya terdapat nama Soleh Soegiarto dan Utte Taher (keduanya juga adalah pendiri grup Freedom of Rhapsodia, setelah keluar dari C'Blues).

Album perdana
Dalam menapaki jejak karier grup C'Blues sejak lahir hingga terakhir, baru pada formasi ke-6 inilah mereka mulai menunjukkan kreativitasnya dalam berkarya, khususnya mencipta lagu-lagu dan merekamnya di studio. Di formasi ke-6 ini didukung oleh Idang (leader, drums, vokal); Adjie Bandi (sax, violin, vibe, vokal); Mamat (organ, vokal eks band The Comets); Nono (bass, vokal eks band Djoko Dolok); dan Bambang (gitar, vokal).

Warna musik yang dimainkan C'Blues sebenarnya sangat beragam, namun sejak kehadiran Adjie Bandy (alm) sebagai pemain biola, sangat memengaruhi warna musik yang sudah ada. Terutama, perpaduan antara musik tiup (brass section) dengan gesekan biola Adjie Bandy yang variatif. Seakan-akan mendapat suntikan darah baru, grup ini pun akhirnya masuk ke dalam dunia rekaman dengan melahirkan album perdana bertajuk Arjati. Lagu ini sendiri adalah ciptaan G De Fretes diaransir ulang oleh C'Blues menjadi agak berbeda dari versi aslinya dengan duet vokal antara Adjie Bandi dan Mamad terdengar sangat menarik.

Tak heran jika sejak kemunculan album perdana ini, pecinta musik Indonesia semakin mengenal keberadaan grup C'Blues sebagai salah satu grup musik brass rock yang punya ciri khas tersendiri dalam aransemen musiknya. Beberapa lagu dalam album perdana tersebut, masih menyisakan beragam corak dan warna musik. Termasuk warna musik rock yang dipadukan dengan gesekan biola Adjie Bandy, dalam lagu Nenek Jang Tua.

Kepopuleran C'Blues di dunia rekaman tidak diimbangi dengan padatnya aktivitas pentas pertunjukan mereka. Minimnya publikasi dan promosi membuat kesempatan untuk mengisi acara di pentas-pentas pertunjukan sangat sedikit. Ini pulalah yang membuat beberapa personel grup ini merasa kurang maksimal dalam bermusik. Tak heran setelah menyelesaikan album mereka yang kedua berjudul Ikhlas, Mamad (organ, vokal) lebih memilih hengkang ke Medan, Sumut, untuk bergabung dengan Jelly Tobing yang juga pernah memperkuat formasi C'Blues yang sudah terlebih dahulu bergabung dengan grup rock The Minstrel's yang saat itu sedang membuka lowongan, karena ditinggal oleh beberapa personelnya dan mempunyai prospek bermusik lebih baik.

Kehadiran album kedua yang melambungkan nama C'Blues dengan lagu andalannya Ikhlas serta beberapa nomor hit, seperti Derita Tiada Akhir, semakin memperkokoh keberadaan warna musik ala C'Blues yang enak didengar dan aransemen musiknya yang cukup solid. Tak heran jika kedua album C'Blues ini (Arjati dan Ikhlas) semakin diburu para kolektor piringan hitam maupun kolektor kaset lagu-lagu lama Indonesia hingga saat ini. Karena musiknya hampir tak pernah membosankan dan masih menyisakan aransemen yang relatif berkualitas dibandingkan dengan rekaman grup-grup seangkatannya.

Musik keroncong
Dengan di latar belakangi kesuksesan lagu Keroncong Harapan selain lagu Ikhlas di album kedua, C'Blues pun mulai menyiapkan materi untuk album berikutnya (album ketiga) dengan porsi musik keroncong yang lebih dominan. Di saat yang bersamaan terjadi pergantian formasi di mana Yongky (organ, alto sax, vokal), keluar dan bergabung dengan grup rock Hookerman dari Jakarta dan sempat pula sebagai road manager grup rock tangguh asal Jakarta, God Bless pada 1975.

Pada tahun 1974, Adjie Bandy (biola, vokal) pun mundur dari C'Blues, karena merasa ide dan tatanan musik kelompok ini sudah tidak selaras dengan jiwa bermusiknya. Ia akhirnya bergabung dengan grup Gipsy (Keenan Nasution dkk) dan sempat bermain di restoran Ramayana milik Pertamina di New York, Amerika Serikat.

Jelly Tobing, (drummer grup rock The Minstrel’s) sempat bereksperimen dengan double bass drum ditambah dengan peralatan musik tradisional gong dalam beberapa kesempatan pertunjukan The Minstrel's di beberapa kota di Sumatra Utara. Ulah semacam ini, bagi seorang drummer pada saat itu dianggap sesuatu yang unik dan menarik.

Sekembalinya Adjie Bandy dari New York bersama grup Gipsy di pertengahan 1975, ia sempat bergabung dengan grup Cockpit, di mana di situ berkumpul beberapa musisi rock kenamaan seperti Bangun Sugito (yang sedang menjalani skorsing dari manajemen The Rollies); Paulce Endoh (vokal); Emmand Saleh; Nadjib Usman, dan Harry (keduanya eks Rasela) dan mereka sempat dikontrak bermain musik di sebuah klub malam di Singapura.

Reuni tidak sengaja dari mantan anggota C'Blues pun terjadi di dalam grup rock Brotherhood, Jakarta. Yongky (eks C'Blues & Hookerman) dengan Mamad (eks C'Blues dan The Minstrel's) bergabung bersama Tommy (eks Hookerman) dan Fadil Usman (eks the Minstrel's) juga Faried Hardja (alm), yang saat itu masih dengan gaya rambut kribonya, sebagai vokalis utama.

Setelah hengkang dari Cockpit diakhir 1975, Adjie Bandy membentuk grup baru dibantu oleh beberapa musisi Jakarta. Grup yang diberi nama Contrapunk ini sempat melahirkan satu album rekaman dengan judul Putri Mohon Diri. Sepak terjang Adjie Bandy di dunia musik setelah itu semakin diperhitungkan sebagai seorang pencipta dan composer/ penggubah lagu. Tak heran jika lagu Damai Tapi Gersang ciptaan Adjie Bandy pada World Popular Songs Festival di Tokyo, Jepang pada November 1977 yang dibawakannya bersama Hetty Koes Endang, berhasil menyabet Outstanding Song Award.

Keberadaan nasib grup C'Blues sendiri dengan para personel yang tersisanya, menyiratkan suatu ide dari sang manajer, Sakti Siahaan untuk mempersatukan lagi keberadaan grup C'Blues ini. Pada 1976, mereka sempat membuat album baru lagi di PT Yukawi, namun kabar berita rekaman ini semakin kabur. Selain itu keberadaan grup ini, jauh dari publikasi yang memadai, sehingga sulit memonitor perkembangan grup ini selanjutnya.

Namun demikian, kekompakan para personel C'Blues di luar panggung maupun dalam kesehariannya patut diacungi jempol. Karena sampai saat ini mereka masih sering berkumpul dan secara kekeluargaan masih erat layaknya persaudaraan abadi. Tak heran ketika Komunitas Pencinta Musik Indonesia (KPMI) merayakan ulang tahun yang pertama di kawasan Kemang, Jakarta pada akhir 2006 lalu, para personel C'Blues ikut memeriahkan acara sekaligus pentas nostalgia dan reuni mereka. Lagu Ikhlas yang menjadi tembang masterpiece mereka ikut diperdengarkan melalui vokal Jelly Tobing (drums, vokal) bersama dengan lagu hit lainnya Derita Tiada Akhir oleh Idang (flute, vokal), Yongky (keyboard), dan personel yang lain membuat suasana nostalgia, bahagia bercampur haru.

Idang, sang peniup flute sempat mengomentari penampilan mereka sebagai sesuatu yang langka, dan ia secara bercanda mengatakan bahwa ia bukan pemain seruling dalam tampilan terakhir bersama grup C'Blues di atas panggung.

Discografi
1. Arjati, Studio Remaco RLL 106, 1972
2. Ikhlas Studio Remaco RLL 139, 1973 (Fauzi Djunaedi/KPMI )

Referensi dari Jejak Musik

De Hand's - Vol. 2 - 1972















Cover utk pemanis album


01. Maafkan Daku
02. Sedih Hatiku
03. Kawan Lama
04. Cinta Pada Seorang Pramuria
05. Kisah Antara Remaja
06. Ditinggalkan
07. Mimpi Indah
08. Tertipu
09. Nasib Diriku
10. Selalu Rindu

De Hand's - Vol. 1 - 1972

















Cover utk pemanis album

01. Hallo Sayang
02. Gadis Yang Tak Kudapat
03. Gadis Yang Kusayang
04. Rindu
05. Tank You
06. Selamat Jalan
07. Teringat Kasih
08. Jangan Sedih
09. Kecewa
10. Mungkinkah Kau Kembali

Hancurnya Sebuah Harapan - 1973



Cover utk pemanis album

01. Kisah Yang Terhina
02. Selamat Berpisah
03. Menanti Kasih
04. Mencari Pelita Hati
05. Free to Love Another Girl
06. Hidup Sengsara
07. Kembalilah Padaku
08. Terlalu
09. Hancurnya Sebuah Harapan
10. Penarik Becak
11. When The Night Was Falling

Prakata

Keinginan saya sebagai pecinta musik lawas ingin berbagi untuk saling bisa menikmati.

Album - album terdahulu memang layak untuk dinikmati semua kalangan pecinta lagu - lagu lama.

Salam hormat untuk pencipta ataupun penyanyinya, yang mana sudah memberikan kontribusinya di dalam kancah musik khususnya di bumi Indonesia tercinta.
Powered By Blogger

Tentang Aku

Foto Saya
SIGIT
Mencintai Tuhan, keluarga dan 2 orang anak
Lihat profil lengkapku

Sugeng Rawuh ........