Tayangan
Label Album
- AKA Album (9)
- C' Blues (3)
- Dara Puspita (4)
- De Hand's (3)
- Freedom of Rhapsodia (3)
- Golden Wing (3)
- Koes Bersaudara (2)
- Koes Plus (3)
- Oscar Harris (2)
- The Crabs (2)
- The Gembells (3)
Arsip Blog
-
2011
(37)
-
Juni(32)
- Golden Wing - Senyum Harapan - 1975
- The Crabs - 1973
- The Crabs
- Oscar Harris
- C' Blues
- De Hand's - Vol. 2 - 1972
- De Hand's - Vol. 1 - 1972
- Hancurnya Sebuah Harapan - 1973
- Hilangnya Seorang Gadis - 1972
- Golden Hits - 1979
- AKA in Rock - 1979
- AKA Volume 7 - 1977
- Pop Jawa - 1976
- Qasidah Modern - 1974
- Sky Rider - 1973
- Reflection - 1971
- Do What You Like - 1970
- The Gembells - Vol. 2 - 1975
- The Gembells - Vol. 1 - 1972
- Dara Puspita - 1972
- Green Green Grass - 1967
- Jang Pertama - 1966
- Golden Wing - Vol. 1 - 1974
- Golden Wing
- Album Indonesia
- Dara Puspita
- The Gembells
- De Hand's
- C' Blues - Ikhlas - 1973
- C' Blues - Arjati - 1971
- Freedom of Rhapsodia
- A K A
- Mei(5)
-
Juni(32)
Jumat, 17 Juni 2011
A K A

Peter Wass digantikan oleh Lexy Rumagit karena cedera ketika granat yang disiapkan untuk aksi panggung grup rock Ogle Eyes di Lumajang tiba-tiba meledak dan melukainya. Sejak 1969, Lexy Rumagit digantikan oleh Arthur Kaunang (ayah dari Tessa Kaunang).
Yang patut dicatat, semua pemain bass AKA adalah pemain kidal.
Yang patut dicatat, semua pemain bass AKA adalah pemain kidal.
AKA — yang sering membawakan lagu-lagu Led Zeppelin, Grand Funk Railroad, Deep Purple, dan Jimi Hendrix, yang waktu itu memang digemari anak-anak muda — dikenal sebagai grup rock eksentrik.
Dalam pertunjukan di Arena Terbuka Taman Ismail Marzuki, Jakarta, 9-10 November 1973, ketika AKA tengah membawakan lagu Crazy Joe, tiba-tiba Ucok melompat ke tembok dan naik ke genteng. Setelah itu, ia muncul di panggung dengan tiba-tiba sambil membiarkan dirinya dicambuki oleh algojo. Kakinya diikat, dan tubuhnya digantung. Kemudian ia ditusuk dengan pedang dan dimasukkan ke peti mati. Aksi ini mencekam penonton namun memperoleh sambutan meriah. Seusai aksi ini, Ucok terlihat kejang-kejang seperti kesurupan di belakang panggung. Situasi ini segera teratasi ketika Remy Silado yang menyaksikan atraksi gila ini menyiramkan seember air ke tubuh Ucok.
Peristiwa unik lainnya terjadi ketika AKA dikontrak untuk bermain di West Point Garden Bar and Restaurant, Singapura. Manajer AKA meyakinkan pemilik restoran bahwa AKA adalah grup yang paling cocok untuk membawakan lagu-lagu yang sesuai dengan selera pengunjung. Padahal, menurut Syech Abidin, mereka belum pernah membawakan lagu-lagu lagu-lagu berirama rock and blues, soul, dan rock psychedelic yang diminta pemilik restoran. Kebetulan, lagu-lagu yang diminta membutuhkan alat musik tiup. Karena tak memilikinya, sang manajer pun dipaksa ikut latihan sebagai pemain alat musik tiup.
Namun, tidak semua orang bisa menerima atraksi panggung AKA.
Ketika tampil di Tasikmalaya pada Juni 1972, gaya panggung Ucok dan kawan-kawan tak disukai pecinta musik rock disana. Meskipun para penonton sempat meneriaki mereka, untungnya pertunjukan tidak berakhir dengan kerusuhan karena Band Rhapsodia, yang tampil sesudah mereka, berhasil menjinakkan penonton dengan lagu-lagu ala Santana serta lagu-lagu lokal.
Peristiwa serupa kembali berulang ketika AKA tampil di Gedung Kridosono, Yogyakarta pada Juni 1974 bersama grup Giant Step asal Bandung.
Para penonton yang tak suka melihat atraksi Ucok tak dapat dibendung lagi. Mereka berteriak-teriak dan merusak gitar Arthur Kaunang. Ucok pun terkena lemparan kursi, dan kening Sunatha terluka parah akibat potongan kayu dan besi yang dilempar penonton. Ketiganya dirawat di RS Panti Rapih, Yogyakarta.
Tak hanya di panggung, AKA juga telah meluncurkan beberapa album. Pada album pertama mereka, Do What You Like (1970), terdapat lima lagu berbahasa Indonesia dan tiga lagu berbahasa Inggris (Do What You Like, I've Gotta Work It Out, dan Glenmore).
Pada 7 Agustus 1975, Ucok meresmikan grup barunya di Jakarta dengan nama Ucok and His Gangs (Uhisga), yang bergerak dalam pertunjukan musik, model, dan tari.
Ucok semakin sibuk dan mulai berubah menjadi lebih glamour, tidak lagi seperti ketika masih menjadi vokalis AKA.
Album
- Do What You Like (1970)
- Reflections (1971)
- Crazy Joe (1972)
- Sky Rider (1973)
- Cruel Side Of Suez War (1974)
- Mr. Bulldog (1975)
- Pucuk Kumati (1977)
- AKA In Rock (1979)
- The Best Of AKA (1979)
- AKA 20 Golden Hits (1979)
- Puber Kedua (1979)

Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Prakata
Keinginan saya sebagai pecinta musik lawas ingin berbagi untuk saling bisa menikmati.
Album - album terdahulu memang layak untuk dinikmati semua kalangan pecinta lagu - lagu lama.
Salam hormat untuk pencipta ataupun penyanyinya, yang mana sudah memberikan kontribusinya di dalam kancah musik khususnya di bumi Indonesia tercinta.
Album - album terdahulu memang layak untuk dinikmati semua kalangan pecinta lagu - lagu lama.
Salam hormat untuk pencipta ataupun penyanyinya, yang mana sudah memberikan kontribusinya di dalam kancah musik khususnya di bumi Indonesia tercinta.
0 komentar:
Posting Komentar